Kisruh Chip AS vs China Memanas, Belanda Pegang Peran Kunci

Tech.hitekno.com - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan keprihatinannya atas ancaman industri semikonduktor China kepada Perdana Menteri Belanda Mark Rutte selama pertemuan Gedung Putih pada Selasa (17/1/2023).

Dilansir dari The Register, rantai pasokan semikonduktor, aturan ekspor untuk peralatan pembuatan chip, dan rencana Belanda untuk menyediakan Ukraina dengan sistem pertahanan rudal Patriot lainnya adalah beberapa topik yang dibahas selama pertemuan tersebut.

Belanda adalah roda penggerak penting dalam mesin semikonduktor global. Negara ini adalah rumah bagi ASML, yang memproduksi peralatan pembuatan chip, termasuk mesin litografi ultraviolet ekstrim (EUV) yang digunakan dalam pembuatan chip terdepan.

Menghadapi tekanan dari AS, Pemerintah Belanda telah memblokir penjualan sebagian besar peralatan EUV ke China. Akhir bulan lalu pemerintah Belanda mengatakan akan memperluas larangan ekspor China ke lebih banyak peralatan litografi.

Keputusan itu diperkirakan akan merugikan ASML sekitar 5 persen dari pendapatan. China menyumbang sekitar 15 persen atau sekitar $3 miliar dari pendapatan tahunan ASML.

Meskipun ada tanda-tanda pemerintah Belanda akan mendukung upaya AS untuk lebih mengucilkan industri semikonduktor China, Menteri Perdagangan Belanda Liesje Schreinemacher mengatakan pada hari Minggu (15/1/2023) menyiratkan bahwa harus ada timbal balik terkait hal ini.

"Kami telah berbicara dengan Amerika untuk waktu yang lama, tetapi mereka membuat aturan baru pada bulan Oktober, sehingga mengubah lapangan bermain, kata Schreinemacher.

"Jadi, Anda tidak bisa mengatakan bahwa kami menyetujui hal ini karena mereka menekan kami selama dua tahun."

Selama dua pemerintahan terakhir, AS telah melakukan upaya bersama untuk menolak akses China ke EUV dan mesin litografi deep ultraviolet (DUV) yang lebih tua yang digunakan dalam pembuatan chip.

Baca Juga:
Bikin Penasaran, Ini 5 Alasan Mengapa Linux Populer di Kalangan Programmer