Cesar Uji Tawakal
Ilustrasi semikonduktor. (Pexels)

Tech.hitekno.com - Jepang dan Belanda dilaporkan akan bergabung dengan Amerika Serikat dalam memberlakukan larangan chip terhadap China.

Dilansir dari GSM Arena, lankgah ini bertujuan untuk "melemahkan ambisi Beijing untuk membangun kemampuan chip domestiknya sendiri".

Perusahaan Belanda ASML Holding HV akan dicegah untuk mentransfer mesin litografi ultraviolet dalam yang digunakan untuk pembuatan chip, dan pembatasan serupa akan diberlakukan pada Nikon Corp Jepang.

Baca Juga:
Gonjang-ganjing Tamatnya Riwayat Exynos, Samsung Disinyalir Siapkan Chipset Kartu As

Upaya bersama itu merupakan perluasan kebijakan Presiden AS Joe Biden untuk membatasi kemampuan China untuk memproduksi dan mengembangkan semikonduktornya sendiri, yang digunakan untuk AI dan pembelajaran mesin di militer, tetapi juga akan memengaruhi industri teknologi seluler.

Pembuat peralatan AS mengeluh bahwa mencegah hanya perusahaan Amerika dari perdagangan dengan China yang memengaruhi daya saing mereka, yang menyebabkan pemerintah Belanda dan Jepang mempertimbangkan kembali bagaimana ASML, bersama Tokyo Electron, mengekspor mesin tersebut.

Peter Wennink, CEO di ASML, memperingatkan bahwa kontrol yang dipimpin AS pada ekspor mesin litografi pada akhirnya akan mendorong China untuk mengembangkan teknologi canggihnya sendiri. "Itu akan memakan waktu, tetapi pada akhirnya, mereka akan sampai di sana", kata eksekutif itu.

Baca Juga:
Konten Kreator Berkembang Pesat, Sandiaga Uno Resmikan House of TikTokers