Cesar Uji Tawakal
Ilustrasi Twitter. (Unsplash/Sara Kurfeß)

Tech.hitekno.com - Twitter masih melakukan PHK di bawah pimpinan Elon Musk. Platform media sosial dilaporkan telah melepaskan "setidaknya sekitar dua belas" karyawan pada hari Jumat awal Januari 2023.

Dilansir dari Android Headlines, perusahaan telah mengurangi jumlah tenaga kerjanya lebih dari 50% sejak perubahan kepemilikan pada akhir Oktober tahun lalu.

Pemutusan hubungan kerja (PHK) terbaru dari Twitter terjadi pada Jumat malam (6/1/2023) yang berdampak pada tim Moderasi Konten Global perusahaan di kantor mereka di Dublin dan Singapura.

Baca Juga:
Sukses Besar Saat Putuskan Hijrah ke Indonesia, ONIC Kairi Ngaku Homesick

Beberapa pekerja yang dipecat adalah mereka yang bertanggung jawab untuk urusan "pengawasan informasi yang salah, banding global, dan media pemerintah."

Hal ini termasuk Kepala Integritas Situs Twitter untuk wilayah Asia-Pasifik, Nur Azhar Bin Ayob, dan Direktur Senior Kebijakan Pendapatan, Analuisa Dominguez.

Kepala Kepercayaan dan Keamanan Twitter, Ella Irwin, mengkonfirmasi PHK, namun, dia membantah klaim publikasi tentang tim yang terkena dampak pemotongan pekerjaan.

Baca Juga:
Langgar Privasi, Google Selesaikan Perkara dengan Kerugian hingga Ratusan Miliar Rupiah

Irwin menyatakan bahwa perusahaan menghapus peran di bidang yang tidak mendapatkan "volume" yang cukup untuk menjamin dukungan berkelanjutan.

PHK ini setidaknya merupakan pemotongan pekerjaan besar kedua sejak Musk mengumumkan akhir pemutusan hubungan kerja pada November tahun lalu, dengan menyatakan bahwa Twitter "secara aktif merekrut" lagi.

Irwin juga menegaskan bahwa Twitter akan terus memiliki kepala untuk kawasan Asia-Pasifik untuk kepercayaan dan keamanan, serta kepala kebijakan pendapatan.

Baca Juga:
Samsung Galaxy S20 Series Segera Dapatkan Update One UI 5.1

Tidak jelas apakah perusahaan akan mempekerjakan orang baru untuk peran tersebut atau mempromosikan seseorang dari tim yang ada.