Tech.hitekno.com - Realme baru saja membuat pengguna ponsel pintar dunia heboh. Bagaimana tidak, perusahaan asal China ini baru saja merilis produk baru bertajuk Realme 10 Pro Plus.
Menariknya, produk tersebut dianggap mahal oleh sebagian orang karena dijual dengan harga yang bisa dibilang di atas rata-rata.
Realme 10 Pro Plus dibanderol oleh perusahaan di angka Rp 6 jutaan untuk varian memori 128 GB/ 8 GB RAM, dan hampir 7 jutaan untuk varian 256 GB/12GB.
Baca Juga:
Dilengkapi Konektivitas Satelit, HP Lipat Huawei Mate X3 Siap Meluncur
Ponsel tersebut dihadirkan dengan chipset Dimensity 920, kamera 108 MP dan layar 120 Hz AMOLED yang melengkung.
Padahal jika dilihat dari produk kompetitor, HP dengan spesifikasi yang hampir mirip dijual di bawah harga tersebut.
Bukan hanya produk kompetitor, produk Realme lainnya pun dijual dengan harga yang lebih murah dengan spesifikasi yang hampir mirip.
Baca Juga:
Tren Crypto 2023: Teknologi Zero Knowledge dan Layer 2 ETH
Sebut saja Realme GT NEO 3 yang cuma dijual dengan harga Rp5 jutaan pada Januari 2023 ini.
Realme GT NEO 3 juga sudah dibekali dengan RAM 8GB dan chipset Qualcomm SM8250-AC Snapdragon 870 5G (7 nm) yang performanya unggul dari Realme 10 Pro Plus.
Selain itu, ada pula Realme GT Master Edition yang cuma dijual dengan harga Rp 4 jutaan saja.
Baca Juga:
Rekanan Apple Pindahkan Produksi iPhone ke Asia Tenggara, Indonesia Termasuk?
Dalam dunia marketing, keberadaan Realme 10 Pro Plus ini bisa jadi merupakan Decoy Product. Apa itu?
Pengertian Decoy Product
Decoy effect adalah teknik marketing yang dapat mempengaruhi konsumen memilih produk yang lebih mahal.
Decoy Product ini menggambarkan kondisi ketika kita memilih antara dua alternatif, penambahan opsi ketiga yang kurang menarik (umpan) dapat memengaruhi persepsi kita tentang dua pilihan awal.
Dengan demikian, banyak orang akan menganggap masuk akal opsi pertama dan kedua tadi.
Dengan kata lain, Decoy Product ini hanya produk pembanding yang seolah membuat dua opsi sebelumnya jadi lebih masuk akal.
Efek decoy dapat menyebabkan kita membelanjakan dan mengkonsumsi lebih dari yang sebenarnya kita butuhkan.
Ketika opsi umpan hadir, kita cenderung membuat keputusan berdasarkan opsi mana yang paling sesuai dengan tujuan kita.
Padahal ketika kita sudah memilih, maka sebenarnya kita sudah diarahkan untuk masuk ke dalam strategi marketing perusahaan besar, walau tidak masalah selama kamu butuh produk tersebut, toh harganya lebih masuk akal. Di sisi lain, ini juga merupakan strategi yang cocok untuk mendongkrak kepopuleran produk.
Berita Terkait
-
Fitur Kamera Realme 12 5G untuk Abadikan Momen di Hari Raya Idul Fitri 2024
-
Realme: Lensa Telefoto Periskop Jadi Tren Baru Fotografi Smartphone
-
Hadir di Kelas Rp2 Jutaan, Realme C67 Dibekali NFC untuk Mendukung Aktivitas di Era Digital
-
Realme C67 Ditenagai Snapdragon 685 dan Kamera 108 MP, Harganya cuma Rp 2.599.00
-
Realme C67 Hadirkan Peningkatan Besar dari Generasi Sebelumnya
-
Ulang Tahun Realme Community ke-5, Diramaikan Kumpul Komunitas dan Turnamen Esports
-
Realme Jadi Brand Smartphone dengan Penjualan Tertinggi di Lazada Festival Belanja Online 10.10
-
Review Realme 11, Akhirnya NFC dan Memori Besar di Kelasnya
-
Harga Realme 11 di Indonesia Rp 3 Jutaan, Dibekali Kamera 108 MP dan Layar AMOLED
-
Rayakan Ultah ke-5, realme Selenggarakan Fan Festival dan realme 11 Leap Beyond the Competition pada 23 Agustus
Terpopuler
Terkini
-
Tukang Tato Oles Kotoran ke Wajah Ceweknya, Gegara Sudah Bayari Kos Malah Dipakai Pacar Selingkuh
-
Geger Oknum Santriwati Ponpes Al Zaytun Disebut Tuding Ibunya Najis!
-
Astaga! Ini Alasan Tukang Tato Balur Wajah Pacar dengan Kotorannya
-
Tukang Tato di Jaksel Oles Wajah Pacar dengan Kotorannya, Dipaksa Makan Tinja Manusia Juga
-
Instagram Kini Perkenankan Penggunanya untuk Unduh Video Reels
-
Cara Edit Foto Cewek Korea Pakai AI yang Viral dan Jadi Tren Sekarang
-
Apa Arti Roleplay RP yang Viral di TikTok?
-
5 Tips Memilih Ponsel untuk Ojol
-
Apa Itu Flow AMOLED yang Ada di POCO F5?