Tech.hitekno.com - Komisi Perdagangan Adil Jepang baru-baru ini merilis Laporan Studi Pasar tentang OS Seluler dan Distribusi Aplikasi Seluler, mengungkapkan bahwa Google dan Apple memegang monopoli yang signifikan di pasar untuk ponsel cerdas, sistem operasi seluler, toko aplikasi, dan jam tangan pintar, menyisakan sedikit ruang untuk pesaing.
Dilansir dari Gizmochina, untuk mengatasi masalah ini, regulator telah mengusulkan empat set tindakan yang bertujuan untuk mempromosikan lingkungan kompetitif yang sehat dan adil di ekosistem seluler.
Serangkaian tindakan pertama berfokus pada pencegahan preferensi diri, sambil juga memastikan akses yang sama untuk pengembang pihak ketiga.
Regulator menyarankan langkah-langkah seperti menyediakan akses yang sama ke fungsi OS dan peringatan awal pembaruan untuk semua pengembang, bukan hanya mereka yang bekerja untuk Android Google dan iOS Apple.
Selain itu, laporan ini menyerukan akses ke layanan pembayaran pihak ketiga untuk pembelian aplikasi dan dalam aplikasi.
Rangkaian reformasi kedua bertujuan untuk meningkatkan portabilitas data pengguna antara sistem operasi dan mempromosikan lingkungan kompetitif yang sehat di OS seluler dan pasar aplikasi.
Laporan tersebut juga menyerukan untuk mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga jika mereka memenuhi standar keamanan dan privasi tertentu, yang dapat menjadi berita baik bagi perusahaan yang telah kritis terhadap proses peninjauan aplikasi yang ketat yang dikelola oleh Apple.
Rekomendasi ketiga berfokus pada keadilan dalam membuat dan menegakkan aturan, menyerukan transparansi yang lebih besar dan pemberitahuan lanjutan dari Apple dan Google saat mengubah aturan untuk pengembang. Rekomendasi akhir mempromosikan kompetisi terkait dengan pembentukan ekosistem baru.
Jepang tidak sendirian dalam upayanya untuk mengatur toko aplikasi. Beberapa ekonomi besar lainnya, termasuk Korea Selatan, Australia, India, dan Uni Eropa, telah mengambil langkah serupa atau mengisyaratkan niat mereka untuk melakukannya.
Dengan perubahan di cakrawala, Google sudah mulai mematuhi seruan untuk akses pembayaran pihak ketiga, sementara Apple tetap lebih ragu untuk membuka ekosistemnya.
Baca Juga:
Nintendo Switch Sah Jadi Konsol Terlaris Ketiga Sepanjang Masa
Berita Terkait
-
Cara Pindah dari Android ke iPhone, Dijamin Data Tidak Hilang
-
Cara Membersihkan HP Android yang Terkena Virus Tanpa Kehilangan Data
-
3 Cara Ubah Bubble Chat WhatsApp Jadi Warna-Warni, Bisa untuk Android atupun iPhone
-
3 Langkah Munculkan Tampilan iOS 26 Liquid Glass di HP Xiaomi
-
Cara Update iOS 26, iPhone Auto Super Cepat
-
7 Cara Melacak HP Hilang Lewat Email, Bisa untuk Android dan iPhone!
-
91 HP Vivo yang Memenuhi Syarat Terima Pembaruan OriginOS 6 Berbasis Android 16
-
Cara Mengambil Data dari HP Android yang Layarnya Rusak
-
Bongkar 5 Mitos HP Android yang Sudah Tidak Berlaku dan Ketinggalan Zaman di 2025
-
Perbandingan Xiaomi 17 Pro Max vs iPhone 17 Pro Max: Mampukah Flagship Android Terbaru Menyaingi iPhone Terbaik?
Terpopuler
-
BMKG Ungkap Biang Kerok Cuaca Panas, Musim Pancaroba dan Posisi Matahari Jadi Alasan
-
Update Kode Redeem Mobile Legends 18 Oktober 2025, Raih Spesial Alucard Hingga Demon Hunter
-
Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025, Raih Kartu Pemain Spesial dan Packs Gratis
-
Rahasia Fitur Equation di Microsoft Word, Rumus Matematika Jadi Lebih Rapi dan Profesional!
-
Jangan Sepelekan! Ini Penyebab HP Meledak dan Cara Pencegahnya
Terkini
-
5 Tips Memilih Action Cam untuk Bikin Vlog
-
Tukang Tato Oles Kotoran ke Wajah Ceweknya, Gegara Sudah Bayari Kos Malah Dipakai Pacar Selingkuh
-
Geger Oknum Santriwati Ponpes Al Zaytun Disebut Tuding Ibunya Najis!
-
Astaga! Ini Alasan Tukang Tato Balur Wajah Pacar dengan Kotorannya
-
Tukang Tato di Jaksel Oles Wajah Pacar dengan Kotorannya, Dipaksa Makan Tinja Manusia Juga
-
Instagram Kini Perkenankan Penggunanya untuk Unduh Video Reels
-
Cara Edit Foto Cewek Korea Pakai AI yang Viral dan Jadi Tren Sekarang
-
Apa Arti Roleplay RP yang Viral di TikTok?
-
5 Tips Memilih Ponsel untuk Ojol