Tech.hitekno.com - Google baru-baru ini mengambil tindakan lebih lanjut untuk memberi peringatan pengguna tentang aplikasi yang mungkin tidak berfungsi dengan baik di ponsel mereka. Peringatan baru ini didukung oleh data yang telah dikumpulkan Google terkait kinerja teknis aplikasi di perangkat yang mirip dengan yang digunakan pengguna.
Dilansir dari Android Central, Mishaal Rahman men-tweet tentang hal ini dan menyebutkan bahwa Google berencana untuk memperkenalkan sistem peringatan baru ini di Play Store pada bulan Oktober. Bilah kualitas Google per model ponsel diperkenalkan karena beberapa aplikasi berfungsi dengan baik pada beberapa model Android tetapi tidak pada yang lain.
Google telah menetapkan ambang batas sebesar 8% untuk tingkat crash dan ANR yang dirasakan pengguna. Apapun di atas batas ini akan memicu peringatan tentang aplikasi di Play Store. Beberapa pengguna sudah melaporkan bahwa mereka menerima peringatan seperti ini.
Google juga mengumumkan bahwa aplikasi yang buruk akan dibatasi agar tidak muncul di bagian penemuan tertentu jika telah ditandai dengan peringatan teknis. Namun, pengembang aplikasi diharapkan untuk mengatasi masalah yang muncul sejak awal dan memperbaikinya sebelum tingkat crash mencapai 1% yang dirasakan pengguna di semua perangkat Android.
Google memberi developer alat Konsol Play untuk digunakan yang dapat memantau vital inti aplikasi dan menampilkan area di mana hal-hal perlu diperbaiki dalam patch yang akan datang. Ini adalah cara untuk menjaga pertanggungjawaban pengembang atas produk yang mereka tempatkan di Play Store.
Pada Juli 2022, Google menukar daftar izin lama dengan bagian Keamanan Data. Meskipun jumlah informasi yang diberikan masih diserahkan kepada pengembang, ini adalah cara untuk sepenuhnya transparan dengan pengguna tentang data apa yang akan diambil dan bagaimana data itu akan digunakan.
Inisiatif ini merupakan langkah maju yang baik dalam memberikan pengguna informasi yang berguna sebelum mereka mengunduh aplikasi tertentu. Semoga ini akan membantu mengurangi frustrasi pengguna dan menjaga kualitas aplikasi yang ada di Play Store.
Berita Terkait
-
Cara Membuat Makalah di HP dengan Word dan Google Docs: Praktis, Cepat, dan Anti Ribet!
-
Perbedaan Google Gemini dan ChatGPT yang Wajib Diketahui Sebelum Menggunakan AI
-
Cara Mengecilkan Aplikasi di HP Oppo, Auto Lebih Lega!
-
5 Cara Menghapus Riwayat Google Maps dengan Mudah, Riwayat Rumah dan Kantor Bisa Terhapus
-
Cara Membuat 2 Akun Instagram dalam Satu Aplikasi
-
Cara Menggandakan Aplikasi di HP Android dan iPhone dengan Mudah
-
Google Maps Bisa Dipakai Offline! Ini Cara Gunakan Navigasi Tanpa Koneksi Internet
-
Apple 'Sewa' Otak AI Google Seharga Rp16 Triliun per Tahun untuk Siri
-
Cara Mendaftarkan Alamat di Google Maps, Akurat dan Mudah
-
Fitur WhatsApp yang Jarang Diketahui, dari Secret Code sampai Search on The Web
Terpopuler
Terkini
-
5 Tips Memilih Action Cam untuk Bikin Vlog
-
Tukang Tato Oles Kotoran ke Wajah Ceweknya, Gegara Sudah Bayari Kos Malah Dipakai Pacar Selingkuh
-
Geger Oknum Santriwati Ponpes Al Zaytun Disebut Tuding Ibunya Najis!
-
Astaga! Ini Alasan Tukang Tato Balur Wajah Pacar dengan Kotorannya
-
Tukang Tato di Jaksel Oles Wajah Pacar dengan Kotorannya, Dipaksa Makan Tinja Manusia Juga
-
Instagram Kini Perkenankan Penggunanya untuk Unduh Video Reels
-
Cara Edit Foto Cewek Korea Pakai AI yang Viral dan Jadi Tren Sekarang
-
Apa Arti Roleplay RP yang Viral di TikTok?
-
5 Tips Memilih Ponsel untuk Ojol