Tech.hitekno.com - Sejalan dengan perkembangan teknologi yang bertujuan baik, ada juga sisi gelap yang terus tumbuh.
Dilansir dari Gizmochina, laporan terbaru menyebutkan adanya ancaman yang dikenal sebagai virus Guerrilla.
Hal ini secara tidak langsung menyebabkan keamanan perangkat Android menjadi "meragukan". Laporan yang diterbitkan minggu lalu semakin memperparah masalah ini.
Laporan tersebut mengklaim bahwa banyak perangkat Android dikirim kepada konsumen dengan perangkat lunak jahat yang telah diinstal sebelumnya, yang membuat pengguna Android meragukan keamanan ponsel mereka.
Laporan awal berasal dari perusahaan keamanan Siber Trend Micro. Perusahaan ini memeriksa 50 model perangkat Android yang berbeda selama penyelidikan mereka.
Temuannya cukup mengkhawatirkan. Menurut laporan tersebut, 8,9 juta perangkat Android ditemukan terinfeksi perangkat lunak jahat. Identitas perangkat lunak berbahaya ini juga terungkap.
Perusahaan keamanan siber lainnya, Sophos, menyebutkan aplikasi yang teridentifikasi sebagai Guerrilla.
Seperti seorang detektif, Sophos melacak jejak aplikasi Guerrilla, dan hasil temuannya juga mengkhawatirkan.
Hal ini disebabkan Guerrilla ditemukan dalam infrastruktur 15 aplikasi berbeda di Google Play Store.
Secara sederhana, Guerrilla membuka pintu belakang pada ponsel Anda dengan kedok "pemberitahuan pembaruan" di dalam aplikasi tempatnya berada.
Baca Juga:
Urutan Chipset Unisoc dari yang Lemah hingga Powerful
Hal ini memungkinkan perangkat lunak berbahaya yang tidak diinginkan untuk diunduh ke ponsel Anda, seolah-olah itu adalah pembaruan.
Perangkat lunak jahat yang diunduh kemudian mempengaruhi aspek seperti daya baterai, kinerja, atau konten iklan yang muncul pada ponsel Anda.
Ponsel yang mengandung Guerrilla umumnya memiliki daya baterai dan fitur kinerja yang rendah.
Iklan yang dihadapi pengguna seringkali tidak relevan dan dapat dikategorikan sebagai konten yang tidak senonoh.
Negara-negara di mana ponsel terinfeksi virus ini paling umum saat ini termasuk Amerika Serikat, Meksiko, Indonesia, Thailand, dan Rusia.
Mengenai situasi di Turki, belum ada jawaban. Tidak ada perusahaan keamanan yang menyebutkan merek atau aplikasi yang menyimpan aplikasi berbahaya ini.
Satu-satunya fakta yang diketahui adalah bahwa aplikasi ini sering muncul pada perangkat dengan kisaran menengah ke bawah.
Berita Terkait
-
AnTuTu Rilis Daftar HP Terkencang, Samsung Terlempar dari 10 Besar
-
Megenal WhatsApp GB, Fitur Menggiurkan, Risiko Mengintai!
-
31 HP Xiaomi yang Tidak Kebagian Pembaruan Android 16
-
3 Cara Cek Password WIFI di HP Tanpa Ribet, Bisa untuk iPhone dan Android
-
Samsung Galaxy Tab S11 dan S11 Ultra Resmi Meluncur dengan Chip 3nm Dimensity 9400 Plus
-
Oppo A6 Pro Siap Meluncur di China, Baterai Tahan Hingga Enam Tahun dan Fast Charging 80W
-
Infinix XPAD 20 Pro Resmi Meluncur, Tablet Layar 12 Inci dengan Helio G100 Ultimate
-
Gengsi Premium Harga Murah, 5 HP Android Murah Mulai Rp1 Jutaan dengan Kamera Mirip iPhone
-
5 HP Android Murah Desain Kamera ala iPhone, Mulai Rp1 Jutaan
-
Cara Menggunakan Fitur NFC di Smartphone untuk Aktivitas Sehari-hari
Terpopuler
-
Infinix Xpad 20 Vs Redmi Pad 2: Duel Tablet Rp1 Jutaan, Mana Paling Worth It?
-
Cara Bikin Foto Polaroid Bareng Idol Impian Pakai Gemini AI
-
3 Rekomendasi Laptop Rp6 Jutaan: Tipis, Ringan, dan Baterai Awet
-
5 Trik Menjumlahkan Data Besar di Excel yang Jarang Diketahui
-
Rumus Excel Sering Terhapus? Ini Cara Menguncinya Biar Tetap Aman
Terkini
-
5 Tips Memilih Action Cam untuk Bikin Vlog
-
Tukang Tato Oles Kotoran ke Wajah Ceweknya, Gegara Sudah Bayari Kos Malah Dipakai Pacar Selingkuh
-
Geger Oknum Santriwati Ponpes Al Zaytun Disebut Tuding Ibunya Najis!
-
Astaga! Ini Alasan Tukang Tato Balur Wajah Pacar dengan Kotorannya
-
Tukang Tato di Jaksel Oles Wajah Pacar dengan Kotorannya, Dipaksa Makan Tinja Manusia Juga
-
Instagram Kini Perkenankan Penggunanya untuk Unduh Video Reels
-
Cara Edit Foto Cewek Korea Pakai AI yang Viral dan Jadi Tren Sekarang
-
Apa Arti Roleplay RP yang Viral di TikTok?
-
5 Tips Memilih Ponsel untuk Ojol