Senin, 23 Januari 2023 | 16:21 WIB

Berdasarkan Penelitian, Miskomunikasi Dapat Ancam Keamanan Siber Perusahaan

Rezza Dwi Rachmanta
Ilustrasi keamanan siber. (Dell Technologies)
Ilustrasi keamanan siber. (Dell Technologies)

Tech.hitekno.com - Hasil survei dan penelitian terbaru mengungkap bahwa miskomunikasi dengan departemen atau tim keamanan TI bisa mengakibatkan insiden keamanan siber. Hampir sepertiga responden bahkan mengalami masalah tersebut lebih dari satu kali.

Surver membeberkan bahwa lebih dari 50 persen dari manajer tingkat atas mengakui adanya miskomunikasi dengan tim keamanan TI.

Survei analitik Forrester baru-baru ini mengungkap bahwa perusahaan menghabiskan rata-rata 37 hari dan 2,4 juta dolar AS untuk mendeteksi dan memulihkan insiden siber.

Baca Juga: Oppo Reno 8T Siap Debut di Indonesia, Ini Tanggal Rilisnya

Untuk menentukan seberapa besar pengartian bersama antara eksekutif dan tim keamanan informasi memengaruhi ketahanan dunia maya perusahaan, Kaspersky melakukan survei global terhadap lebih dari 1.300 pemimpin bisnis.

Berdasarkan hasil penelitian, 98 persen responden non-TI mengalami miskomunikasi terkait keamanan TI.

Ilustrasi keamanan siber. (Pixabay/geralt)
Ilustrasi keamanan siber. (Pixabay/geralt)

 

Baca Juga: Dell Technologies Ungkap Resolusi di Tahun Depan, dari Cloud hingga Keamanan Siber

Sehubungan dengan konsekuensinya, gangguan komunikasi paling sering menyebabkan keterlambatan proyek kritikal (67 persen) hingga insiden keamanan siber (62 persen).

Hampir sepertiga responden (masing-masing 30 persen dan 27 persen) bahkan mengatakan bahwa mereka pernah mengalami masalah ini lebih dari satu kali.

Di antara efek negatif lainnya adalah anggaran yang terbuang percuma, kehilangan karyawan yang berharga, dan memburuknya hubungan antar tim – situasi ini terjadi pada 61 persen responden.

Baca Juga: Lindungi Data dan Website Bisnis, Jangan Jadi Korban Serangan Siber

Selain memperburuk indikator bisnis, ketidakjelasan komunikasi dengan karyawan keamanan TI juga mempengaruhi kondisi emosional tim dan membuat para eksekutif mempertanyakan keterampilan dan kemampuan karyawan keamanan TI tersebut.

Selain itu, 28 persen eksekutif mengakui bahwa kesalahpahaman membuat mereka khawatir terhadap keselamatan bisnis dan 26 persen menganggap situasi ini membuat gugup dan memengaruhi performa kerja mereka.

Komunikasi yang jelas antara eksekutif perusahaan dan manajemen keamanan TI merupakan prasyarat untuk keamanan bisnis perusahaan," kata Alexey Vovk, Kepala Keamanan Informasi di Kaspersky.

Tantangannya di sini adalah menempatkan diri pada posisi orang lain, mengantisipasi dan mencegah kesalahpahaman yang serius," pungkasnya dalam keterangan resminya, Senin (23/1/2023). (Suara.com/ Dythia Novianty)

Tag

Berita Terkait

Terpopuler

perangkat

Terkini

Load More
Ikuti Kami